Pahlawan Sulawesi Utara
PAHLAWAN
Minggu, 22 April 2018
Pahlawan Sulawesi Utara
Pahlawan Proklamator
Pahlawan Proklamator
Lahir di Blitar, 6 – 6 – 1901
Pendiri Partai Nasional Indonesia, 1927
Wafat di Jakarta, 21 – 6 – 1970
Dimakamkan di Blitar
Lahir di Bukittinggi, 12 – 8 – 1902
Pendiri Pendidikan Nasional
Pemimpin Perhimpunan Indonesia di Belanda
Wafat, 14 Maret 1980 di Jakarta
Dimakamkan di Tanah Kusir Jakarta
Pahlawan Pendidikan
2 Pahlawan Pendidikan
1. KI HAJAR DEWANTARA
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (EYD: Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki Hadjar Dewantara, EYD: Ki Hajar Dewantara, beberapa menuliskan bunyi bahasa Jawanya dengan Ki Hajar Dewantoro; lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 – meninggal di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun; selanjutnya disingkat sebagai “Soewardi” atau “KHD”) adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda. Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bagian dari semboyan ciptaannya, tut wuri handayani, menjadi slogan Departemen Pendidikan Nasional.
2. RADEN ADJENG KARTINI
Raden Adjeng Kartini atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini, (Jepara, 21 April 1879 – Rembang, 17 September 1904), adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Sosroningrat, bupati Jepara. Beliau putri R.M. Sosroningrat dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Kala itu poligami adalah suatu hal yang biasa.
Kartini lahir dari keluarga ningrat Jawa. Ayahnya, R.M.A.A Sosroningrat, pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Teluwakur, Jepara. Peraturan Kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Ajeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.
Sabtu, 14 April 2018
Pahlawan Islam
9 Pahlawan Islam
1. Khalid Bin Walid Khalid ibn al-Walid (584 - 642)
Khalid bin Walid, adalah seorang panglima perang pada masa pemerintahan Khulafa ArRasyidin yang termahsyur dan ditakuti di medan perang serta dijuluki sebagai Saifullah Al-Maslul (pedang Allah yang terhunus). Dia adalah salah satu dari panglima-panglima perang penting yang tidak terkalahkan sepanjang kariernya.
2. Muhammad Al-Fatih ( Mehmed II )
Sultan Mehmed II atau juga dikenal sebagai Muhammad Al-Fatih juga dikenal sebagai el-Fatih, "Sang Penakluk". Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik & strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.
3. Salahuddin Ayyubi ( Saladin ) Salahuddin Ayyubi atau Saladin atau Salah ad-Din (1138 - 4 Mac 1193)
Adalah seorang jeneral dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit (daerah utara Iraq sekarang). Ia mendirikan Dinasti Ayyubiyyah di Mesir, Syria, sebahagian Yaman, Iraq, Mekah Hijaz dan Diyar Bakr. Salahuddin terkenal di dunia Muslim dan Kristen karena kepemimpinan, kekuatan tentera, dan sifatnya yang satria dan pengampun pada saat ia berperang melawan tentara salib. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang ulama. Ia memberikan catatan dan berbagai macam penjelasan dalam kitab hadits Abu Dawud
4. Abu Ubaidah bin al-Jarrah.
Abu Ubaidah bin al-Jarrah adalah Muhajirin dari kaum Quraisy Mekah yang termasuk antara yang paling awal memeluk agama Islam. Ia ikut berhijrah ke Habasyah (saat ini Ethiopia) dan kemudian, beliau berhijrah ke Madinah. Ia mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam. Setelah wafatnya Nabi Muhammad saw, beliau merupakan salah satu calon Khalifah bersama dengan Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Setelah terpilihnya Abu Bakar sebagai Khalifah, beliau dilantik untuk menjadi panglima perang memimpin pasukan Muslim untuk berperang melawan kerajaan Rom. Beliau meninggal disebabkan oleh wabak penyakit.
5.Sa'ad bin Abi Waqqas.
Sa`ad bin Abī Waqqās merupakan salah seorang yang awal masuk Islam dan salah satu sahabat penting Muhammad. Kepahlawanan Sa'ad bin Abi Waqqas tertulis saat memimpin pasukan Islam melawan tentara Persia di Qadissyah. Peperangan ini merupakan salah satu peperangan terbesar umat Islam.
6. Tariq Bin Ziyad.
Tariq bin Ziyad, dikenal dalam sejarah Sepanyol sebagai legenda dengan sebutan Taric el Tuerto (Taric yang memiliki satu mata), adalah seorang jeneral dari dinasti Umayyah yang memimpin penaklukan muslim atas wilayah Al-Andalus (Spanyol, Portugal, Andorra, Gibraltar dan sekitarnya) pada tahun 711 M
7. Syurahbil bin Hasanah (583-639)
Adalah sahabat Muhammad saw. Dia merupakan salah satu komander terbaik dalam pasukan Rasyidin, bertugas di bawah Khalifah Rasyidin Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Dia merupakan salah satu komander lapangan utama selama penaklukan Muslim di Syria, bertugas sejak tahun 634 hingga kematiannya pada tahun 639 akibat wabak.
8. Abdullah bin Aamir.
Abdullah bin Aamir adalah gabenor Busrha (647–656) dan merupakan jeneral tentera yang sangat berjaya pada masa pemerintahan Khalifah Rasyidin Othman bin Affan. Dia terkenal atas kehebatannya dalam pengurusan ketenteraan.
9. Amru Bin Ash.
Pada awalnya beliau pernah mengambil bahagian dalam peperangan menentang Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslim namun masuk Islam bersama Khalid bin Walid. Enam bulan setelah memeluk Islam, beliau bersama Rasulullah SAW menakluk Mekah dalam peristiwa Fathul Mekkah. Ia adalah panglima perang yang bijak dalam mengatur strategi perang.Beliau adalah panglima perang yang menaklukan Baitul Maqdis dan Mesir dari cengkaman Romawi. Ia kemudian dilantik sebagai gabenor Mesir oleh Umar bin Khattab, tetapi kemudian dipecat oleh Khalifah Usman bin Affan.
Pahlawan Wanita
5 Pahlawan Wanita
1 1. Martha
Christina Tiahahu
Martha Christina
Tiahahu (lahir di Nusa Laut, Maluku, 4 Januari 1800 – meninggal di Laut Banda,
Maluku, 2 Januari 1818 pada umur 17 tahun) adalah seorang gadis dari Desa Abubu
di Pulau Nusalaut. Lahir sekitar tahun 1800 dan pada waktu mengangkat senjata
melawan penjajah Belanda berumur 17 tahun. Ayahnya adalah Kapitan Paulus
Tiahahu, seorang kapitan dari negeri Abubu yang juga pembantu Thomas Matulessy
dalam perang Pattimura tahun 1817 melawan Belanda.
2.Cut Nyak Meutia
Cut Nyak Meutia
(Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, 1870 - Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910)
adalah pahlawan nasional Indonesia dari daerah Aceh. Ia dimakamkan di Alue
Kurieng, Aceh. Awalnya Cut Meutia melakukan perlawanan terhadap
Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Cik Tunong. Namun pada bulan
Maret 1905, Cik Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum mati di tepi
pantai Lhokseumawe. Sebelum meninggal, Teuku Cik Tunong berpesan kepada
sahabatnya Pang Nagroe agar mau menikahi istrinya dan merawat anaknya Teuku
Raja Sabi.
3. Cut Nyak Dhien
3. Cut Nyak Dhien
4. Raden Adjeng Kartini
Raden Adjeng Kartini
(lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa
Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat
disebut Raden Ayu Kartini'[1], adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional
Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
5. Maria Walanda Maramis
Maria Walanda
Maramis atau Maria Josephine Catherine Maramis (lahir di Kema, Sulawesi Utara,
1 Desember 1872 – meninggal di Maumbi, Sulawesi Utara, 22 April 1924 pada umur
51 tahun), atau yang lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis, adalah
seorang Pahlawan Nasional Indonesia karena usahanya untuk mengembangkan keadaan
wanita di Indonesia pada permulaan abad ke-20.
Kamis, 05 April 2018
Nama Pahlawan Yang Gugur Waktu G30SPKI
5 Nama Pahlawan Yang Gugur Waktu G30SPKI
1.Jenderal Ahmad Yani
Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani lahir di Jawa Tengah, 19 Juni 1922
meninggal di Lubang Buaya Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 43 tahun. Adalah
komandan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, dan dibunuh oleh anggota
Gerakan 30 September. Ahmad Yani lahir di Jenar Purworejo, Jawa Tengah pada
tanggal 19 Juni 1922 di keluarga Wongsoredjo, keluarga yang bekerja di sebuah
pabrik gula yang dijalankan oleh pemilik Belanda.
2.Letnan Jenderal R.
Suprapto
Letnan Jenderal TNI Anumerta R. Suprapto lahir di Jawa Tengah, 20 Juni
1920. Meninggal di Lubangbuaya Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 45 tahun.
Adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Ia merupakan salah satu korban
dalam G30SPKI dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.Suprapto
yang lahir di Purwokerto ini boleh dibilang hampir seusia dengan Panglima Besar
Sudirman. Usianya hanya terpaut empat tahun lebih muda dari sang Panglima Besar
3.Letnan Jenderal
Haryono
Letnan Jenderal TNI Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono lahir di kota Surabaya
Jawa Timur, 20 Januari 1924. Meninggal di Lubang Buaya Jakarta, 1 Oktober 1965
pada umur 41 tahun. Adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia yang terbunuh
pada persitiwa G30S PKI.
4.Letnan Jenderal
Siswondo Parman
Letnan Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman lahir di Wonosobo Jawa Tengah,
4 Agustus 1918. Meninggal di Lubang Buaya Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 47
tahun. Siswondo Parman atau lebih dikenal dengan nama S. Parman adalah salah
satu pahlawan revolusi Indonesia dan tokoh militer Indonesia. Ia meninggal
dibunuh pada persitiwa Gerakan 30 September dan mendapatkan gelar Letnan
Jenderal Anumerta. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.Parman merupakan
perwira intelijen, sehingga banyak tahu tentang kegiatan PKI. Dia termasuk
salah satu di antara para perwira yang menolak rencana PKI untuk membentuk
Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani. Penolakan serta posisinya
sebagai pejabat intelijen yang tahu banyak tentang PKI, membuatnya menjadi
korban penculikan oleh Resimen Tjakrabirawa yang dipimpin Serma Satar.
Penculikannya diduga diatur oleh kakak kandungnya sendiri, yaitu Ir. Sakirman
yang merupakan petinggi di Politbiro CC PKI kala itu.
5.Mayor Jenderal Pandjaitan
Pahlawan Nasional Jawa Tengah
Pahlawan Nasional Jawa Tengah
1. Soedirman
Jenderal Besar Raden Soedirman (EYD:
Sudirman; lahir 24 Januari 1916 – meninggal 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun
adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia.
Menjadi panglima besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia secara luas terus
dihormati di Indonesia. Terlahir dari pasangan rakyat biasa di Purbalingga,
Hindia Belanda, Soedirman diadopsi oleh pamannya yang seorang priyayi.
2. Nyi Ageng Serang
Nyi Ageng Serang bernama asli Raden Ajeng
Kustiyah Wulaningsih Retno Edi (Serang, Purwodadi, Jawa Tengah, 1752 –
Yogyakarta, 1828) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia adalah anak
Pangeran Natapraja yang menguasai wilayah terpencil dari kerajaan Mataram
tepatnya di Serang yang sekarang wilayah perbatasan Grobogan-Sragen. Setelah
ayahnya wafat Nyi Ageng Serang menggantikan kedudukan ayahnya. Nyi Ageng Serang
adalah salah satu keturunan Sunan Kalijaga, ia juga mempunyai keturunan seorang
Pahlawan nasional yaitu Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara.
3. Kartini
Raden Adjeng Kartini (lahir di Jepara,
Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September
1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini
adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal
sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
4.Yos Sudarso
Laksamana Madya TNI (Ant) Yosaphat Soedarso (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 24
November 1925 – meninggal di Laut Aru, 15 Januari 1962 pada umur 36 tahun)
adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Ia gugur di atas KRI Macan Tutul
dalam peristiwa pertempuran Laut Aru setelah ditembak oleh kapal patroli Hr.
Ms. Eversten milik armada Belanda pada masa kampanye Trikora. Namanya kini
diabadikan menjadi nama KRI dan pulau.
5. Soepomo
Prof. Mr. Dr. Soepomo (Ejaan Soewandi:
Supomo; lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, 22 Januari 1903 – meninggal di
Jakarta, 12 September 1958 pada umur 55 tahun) adalah seorang pahlawan nasional
Indonesia. Soepomo dikenal sebagai arsitek Undang-undang Dasar 1945, bersama
dengan Muhammad Yamin dan Soekarno<
6. Diponegoro
Bendara Pangeran Harya Dipanegara (lebih
dikenal dengan nama Diponegoro, lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat, 11 November
1785 – meninggal di Makassar, Hindia Belanda, 8 Januari 1855 pada umur 69
tahun) adalah salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia. Pangeran
Diponegoro terkenal karena memimpin Perang Diponegoro/Perang Jawa (1825-1830)
melawan pemerintah Hindia Belanda. Perang tersebut tercatat sebagai perang
dengan korban paling besar dalam sejarah Indonesia.
Langganan:
Komentar (Atom)

