Pahlawan Nasional Jawa Barat
1. Raden Dewi Sartika
Raden Dewi Sartika (lahir di Bandung, 4
Desember 1884 – meninggal di Tasikmalaya, 11 September 1947 pada umur 62 tahun)
adalah tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita, diakui sebagai Pahlawan
Nasional oleh Pemerintah Indonesia tahun 1966. Dewi Sartika adalah puteri dari
suami-istri Raden Somanagara dan Raden Ayu Rajapermas. Waktu menjadi patih di
Bandung, Somanegara pernah menentang Pemerintah Hindia-Belanda. Karena itu
istrinya dibuang di Ternate. Dewi Sartika dititipkan pada pamannya, Patih Arya
Cicalengka.
2. Djoeanda Kartawidjaja
Ir. Raden Haji Djoeanda Kartawidjaja
(ejaan baru: Juanda Kartawijaya) lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 14 Januari
1911 – meninggal di Jakarta, 7 November 1963 pada umur 52 tahun adalah Perdana
Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang terakhir.
Iwa Koesoemasoemantri (lahir di Ciamis, 31
Mei 1899 – meninggal 27 November 1971 pada umur 72 tahun) atau Iwa
Kusumasumantri (Ejaan Soewandi), adalah seorang politikus Indonesia. Iwa lulus
dari sekolah hukum di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) dan Belanda sebelum
menghabiskan waktu di sebuah sekolah di Uni Soviet.
4. Oto Iskandar di Nata
Raden Otto Iskandardinata (lahir di
Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 1897 – meninggal di Mauk, Tangerang, Banten, 20
Desember 1945 pada umur 48 tahun) adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
Ia mendapat nama julukan si Jalak Harupat.
Mr. Syafruddin Prawiranegara atau juga
ditulis Sjafruddin Prawiranegara (lahir di Serang, Banten, 28 Februari 1911 –
meninggal di Jakarta, 15 Februari 1989 pada umur 77 tahun) adalah seorang
pejuang kemerdekaan, Menteri, Gubernur Bank Indonesia, Wakil Perdana Menteri
dan pernah menjabat sebagai Ketua (setingkat presiden) Pemerintah Darurat
Republik Indonesia (PDRI). Ia menerima mandat dari presiden Sukarno ketika
pemerintahan Republik Indonesia yang kala itu beribukota di Yogyakarta jatuh ke
tangan Belanda akibat Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember
1948.[1][2][3] Ia kemudian menjadi Perdana Menteri bagi kabinet tandingan
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Tengah tahun
1958.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar